Menjawab Tantangan Peserta Didik yang “Tersesat” dalam Arus
Globalisasi
Prabawati Suryaningrum, M. Pd.
Hari
Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia adalah peristiwa penting bagi seluruh
masyarakat. Momen ini tidak hanya menjadi wujud rasa syukur dan sukacita yang
menggelorakan semangat juang dalam mengisi kemerdekaan, tetapi juga menjadi
kesempatan untuk merefleksi sejarah perjuangan bangsa. Selain itu, peringatan
HUT RI menjadi peluang emas untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada peserta
didik. Dalam konteks pendidikan, hal ini sejalan dengan tema Sekolah Regina
Caeli pada First Day Going to School,
yaitu "Unggul Karakterku, Dahsyat
Prestasiku." Tema ini mengingatkan kita bahwa pendidikan tidak hanya
tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang bagaimana karakter unggul
yang positif dapat dibentuk dan diwujudkan dalam pencapaian prestasi.
Generasi
sekarang ini ibarat generasi yang “tersesat” di hutan belantara, di mana
nilai-nilai karakter “berserakan” tanpa arah yang jelas. Mereka tumbuh dalam
era yang dipenuhi informasi dan teknologi, namun sering kali kehilangan
“kompas” moral yang seharusnya membimbing mereka. Mereka rentan terjebak dalam
arus budaya instan yang memprioritaskan kepuasan sementara dibandingkan prinsip
hidup yang kokoh.
Dalam situasi yang mengkhawatirkan
ini, menjadi tugas mendesak bagi pendidikan baik di sekolah maupun di rumah
untuk kembali menanamkan dan mengokohkan nilai-nilai sebagai landasan hidup
mereka. Di sinilah orang tua dan Sekolah saling bersinergi untuk menanamkan
nilai tersebut. Nilai yang relevan untuk diunggulkan dan sekaligus menjadi highlight SMP Regina Caeli dan harus
dimiliki peserta didik untuk menjawab tantangan tersebut adalah ketekunan. Ketekunan yaitu daya tahan peserta didik
berkonsentrasi dalam satu satuan waktu yang proporsional. Nilai inilah
diharapkan menjadi cikal bakal kesuksesan peserta didik sebagai pemimpin dan
pembaharu dunia yang lebih bermartabat di masa depan.
Ketekunan
dapat diajarkan melalui berbagai kegiatan yang menuntut konsistensi dan usaha
berkelanjutan melalui tindakan nyata dalam
kehidupan sehari-hari di rumah, contohya:
1. Berdoa sebelum dan sesudah
melaksanakan aktivitas.
2.
Terbiasa memimpin doa sebelum dan sesudah makan.
3.
Tahan berkonsentrasi belajar selama 60 menit.
4.
Menyiapkan semua perlengkapan
sekolah, buku belajar, tugas di malam sebelum tidur.
5.
Merapikan tempat tidur setiap pagi.
6.
Membantu memasak atau menyiapkan
makanan.
7.
Menjaga kebersihan rumah secara
konsisten, seperti menyapu, mencuci piring,
membersihkan meja.
8.
Berlatih secara konsisten berkaitan dengan hobi seperti bermain alat musik, menggambar, atau menulis,
renang.
Konsistensi dalam
melatih keterampilan ini membantu peserta didik memahami pentingnya usaha
berkelanjutan dalam mencapai tujuan. Peserta didik diajarkan
untuk konsisten mengikuti jadwal harian. Tindakan inilah yang akan membantu
mereka dalam membangun disiplin, ketekunan, dan kegigihan. Melalui kegiatan
ini, peserta didik belajar bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah, tetapi
melalui usaha yang gigih dan berkelanjutan.
Peringatan
Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia di SMP Regina Caeli ini bukan sekadar
refleksi sejarah, tetapi juga momen untuk memperkuat pendidikan karakter
peserta didik, selaras dengan tema "Unggul Karakterku, Dahsyat
Prestasiku." Ketekunan dijadikan fokus utama karena ketekunan merupakan
salah satu kunci kesuksesan masa depan. Nilai-nilai
ini akan menjadi fondasi kuat bagi peserta didik untuk meraih kesuksesan sesuai
dengan semangat perjuangan para pahlawan yang telah membangun bangsa ini dengan
gigih dan mandiri. Melalui kegiatan ini, peserta didik diajarkan bahwa
kesuksesan dicapai melalui usaha yang gigih dan konsisten.
Setuju. Tidak ada kesuksesan yang instan. Semua butuh perjuangan dan kerja keras. Merdeka
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1. Mengapa HUT ke-79 RI sebagai peristiwa penting dalam teks tersebut?
BalasHapusHUT ke-79 RI dianggap sebagai peristiwa penting karena menjadi momen untuk merefleksi sejarah perjuangan bangsa, menunjukkan rasa syukur dan sukacita, serta menggelorakan semangat juang dalam mengisi kemerdekaan. Selain itu, peringatan ini juga menjadi kesempatan emas untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada peserta didik.
2. Apa yang dimaksud generasi yang "tersesat" dalam teks tersebut?
Generasi yang "tersesat" dalam teks tersebut merujuk pada generasi yang tumbuh dalam era penuh informasi dan teknologi namun sering kali kehilangan kompas moral yang seharusnya membimbing mereka. Mereka cenderung terjebak dalam arus budaya instan yang memprioritaskan kepuasan sementara dibandingkan prinsip hidup yang kokoh.
3. Apa yang dimaksud ketekunan?
Ketekunan adalah daya tahan peserta didik dalam berkonsentrasi pada satu satuan waktu yang proporsional. Ketekunan juga mencakup usaha berkelanjutan melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sebutkan dua contoh kegiatan yang dapat mengajarkan ketekunan pada peserta didik berdasarkan teks tersebut.
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan aktivitas.
Tahan berkonsentrasi belajar selama 60 menit.
5. Mengapa ketekunan dipandang sebagai kunci kesuksesan masa depan dalam teks tersebut?
Ketekunan dipandang sebagai kunci kesuksesan masa depan karena konsistensi dalam melatih keterampilan dan mengikuti jadwal harian membantu peserta didik membangun disiplin, ketekunan, dan kegigihan. Usaha yang gigih dan berkelanjutan ini diyakini akan membawa mereka meraih kesuksesan, sesuai dengan semangat perjuangan para pahlawan yang telah membangun bangsa ini dengan gigih dan mandiri.
1. HUT ke-79 RI dianggap sebagai peristiwa penting karena HUT ke 79 RI menjadi momen untuk merefleksi sejarah perjuangan bangsa, menunjukkan rasa syukur dan sukacita, serta menggelorakan semangat juang dalam mengisi kemerdekaan. Selain itu, peringatan ini juga menjadi kesempatan emas untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada peserta didik.
BalasHapus2. Generasi yang "tersesat" dalam teks tersebut merujuk pada generasi yang tumbuh dalam era penuh informasi dan teknologi namun sering kali kehilangan kompas moral yang seharusnya membimbing mereka. Mereka cenderung terjebak dalam arus budaya instan yang memprioritaskan kepuasan sementara dibandingkan prinsip hidup yang kokoh.
3. Ketekunan adalah daya tahan peserta didik dalam berkonsentrasi pada satu satuan waktu yang proporsional. Ketekunan juga mencakup usaha berkelanjutan melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
4. Contoh kegiatan yang mengajarkan ketekunan:
Menjaga kebersihan rumah secara konsisten, seperti menyapu, mencuci piring, membersihkan meja.
Berlatih secara konsisten berkaitan dengan hobi seperti bermain alat musik, menggambar, atau menulis, renang.
5. Nilai ketekunan akan menjadi fondasi kuat bagi peserta didik untuk meraih kesuksesan sesuai dengan semangat perjuangan para pahlawan yang telah membangun bangsa ini dengan gigih dan mandiri.
Mengapa HUT ke-79 RI sebagai peristiwa penting dalam tulisan ini?
BalasHapusHUT ke-79 RI menjadi kesempatan untuk merefleksi sejarah perjuangan bangsa. Selain itu, peringatan HUT RI menjadi peluang emas untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada peserta didik.
5. Ketekunan dipandang sebagai kunci kesuksesan masa depan karena nilai-nilai ketekunan akan menjadi fondasi kuat bagi peserta didik untuk meraih kesuksesan sesuai dengan semangat perjuangan para pahlawan yang telah membangun bangsa ini dengan gigih dan mandiri.
BalasHapus3. Ketekunan adalah daya tahan peserta didik dalam berkonsentrasi pada satu satuan waktu yang proporsional. Ketekunan juga mencakup usaha berkelanjutan melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
BalasHapus3. Yang dimaksud dengan ketekunan adalah daya tahan peserta didik dalam berkonsentrasi pada satu satuan waktu yang proporsional. Ketekunan juga mencakup usaha berkelanjutan melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
BalasHapus2. Berdasarkan teks, yang dimaksud dengan generasi tersesat adalah generasu yang tumbuh dalam era yang dipenuhi informasi dan teknologi, namun sering kali kehilangan “kompas” moral yang seharusnya membimbing mereka. Mereka rentan terjebak dalam arus budaya instan yang memprioritaskan kepuasan sementara dibandingkan prinsip hidup yang kokoh.
BalasHapus2. Generasi sekarang ini ibarat generasi yang “tersesat” di hutan belantara, di mana nilai-nilai karakter “berserakan” tanpa arah yang jelas. Mereka tumbuh dalam era yang dipenuhi informasi dan teknologi, namun sering kali kehilangan “kompas” moral yang seharusnya membimbing mereka. Mereka rentan terjebak dalam arus budaya instan yang memprioritaskan kepuasan sementara dibandingkan prinsip hidup yang kokoh.
BalasHapus3. Ketekunan adalah tentang konsistensi yang ditunjukkan dengan sikap gigih dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan untuk mencapai suatu tujuan. Seseorang yang memiliki ketekunan akan terus berusaha meskipun menghadapi kesulitan atau kegagalan dan memiliki semangat yang kuat untuk menyelesaikan apa yang mereka mulai. (Ms. Tita)
BalasHapus2. Istilah "Tersesat" yang dimaksud adalah generasi yang tumbuh dalam era yang dipenuhi informasi dan teknologi, namun sering kali kehilangan “kompas” moral yang seharusnya membimbing mereka dan rentan terjebak dalam arus budaya instan yang memprioritaskan kepuasan sementara dibandingkan prinsip hidup yang kokoh.
BalasHapus3. Ketekunan yaitu daya tahan peserta didik berkonsentrasi dalam satu satuan waktu yang proporsional. Ketekunan adalah sifat kepribadian yang menggambarkan seberapa keras, gigih, dan tekun seseorang.
BalasHapus1. Menjadi wujud rasa syukur dan sukacita yang menggelorakan semangat juang dalam mengisi kemerdekaan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk merefleksi sejarah perjuangan bangsa. Selain itu, peringatan HUT RI menjadi peluang emas untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada peserta didik.
BalasHapus3. Ketekunan yaitu daya tahan peserta didik berkonsentrasi dalam satu satuan waktu yang proporsional. Dengan ketekunan peserta didik dapat membuat keputusan atau ketetapan yang kuat untuk bersungguh-sungguh, rajin, dan tuntas dalam melalukan apapun.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus3. Ketekunan adalah kemampuan seseorang untuk terus berusaha dan bekerja keras meskipun menghadapi kesulitan atau tantangan. Ini melibatkan kesabaran, kegigihan, dan komitmen untuk mencapai tujuan jangka panjang. Ketekunan berarti tidak mudah menyerah dan tetap fokus pada tujuan meskipun ada hambatan di sepanjang jalan.
BalasHapus5) Ketekunan merupakan salah satu kunci kesuksesan di masa depan, karena nilai ini menjadi fondasi kuat bagi peserta didik untuk meraih sukses, sesuai dengan semangat perjuangan para pahlawan. Peserta didik diajarkan bahwa kesuksesan dicapai melalui usaha yang gigih dan konsisten
BalasHapus