Alamat:Metland Transyogi, Jl. Trans Yogie km.1, Cileungsi, Cileungsi Kidul, Kec. Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16820 2024 ~ SMP REGINA CAELI

GRADE 7 BACH

GRADE 7 MOZART

GRADE 8 WAGNER

GRADE 8 HAYDN

GRADE 8 SCHUMANN

GRADE 9 BEETHOVEN

GRADE 9 VIVALDI

BUKA PUASA BERSAMA

T

BUKA PUASA BERSAMA

Minggu, 22 Desember 2024

Menggali Makna dan Sejarah Hari Ibu

 Menggali Makna dan Sejarah Hari Ibu

 

Penulis: Prabawati Suryaningrum, M. Pd.

Editor: M. I. Retno Andayani, S. Pd., M. Pd.

 


Setiap tanggal 22 Desember, Indonesia memperingati Hari Ibu sebagai momen istimewa untuk menghargai peran perempuan dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045.” Tema ini bukan sekadar slogan, tetapi juga pengingat akan pentingnya peran perempuan dalam mewujudkan kemajuan bangsa.

  Sejarah Hari Ibu di Indonesia bermula dengan terbitnya Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Dekrit tersebut menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu di Indonesia. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama di Yogyakarta pada tahun 1928.

  Sebelum Indonesia merdeka, perempuan masih dianggap sebagai pribadi yang lemah dan kurang mandiri. Ketidakadilan ini mendorong kaum perempuan untuk menyuarakan hak-haknya. Oleh sebab itu, berdirilah berbagai organisasi perempuan. Banyak tokoh perempuan yang memperjuangkan hak, seperti Dewi Sartika, Rasuna Said, Suwarsih, Rohana Kudus, dan masih banyak lagi.

  Di kalangan bawah, perempuan berjuang di bidang ekonomi, perdagangan, pertanian, peternakan, dan perikanan dalam sektor perjuangan kehidupan sehari-hari. Berbeda halnya dengan perempuan kelas atas, mereka memperjuangkan pendidikan perempuan. Mereka beranggapan bahwa keterbelakangan perempuan disebabkan oleh kurangnya kesempatan untuk bersekolah. Dengan tujuan yang sama, 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatra sepakat mengadakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama. Kongres ini digelar dari tanggal 22 hingga 25 Desember 1928. Tujuan utama kongres tersebut adalah meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan. Kongres pertama ini menghasilkan beberapa keputusan, antara lain membentuk federasi organisasi perempuan bernama Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) dan mengirimkan sejumlah tuntutan kepada pemerintah untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.

  Hari Ibu adalah pengingat bahwa perempuan memainkan peran sentral dalam kehidupan. Sebagai ibu, mereka menjadi pendidik pertama bagi anak-anaknya. Sebagai istri, mereka menjadi pendukung utama bagi pasangannya. Sebagai anggota masyarakat, mereka menjadi penggerak perubahan sosial. Tanpa peran perempuan, sulit membayangkan tercapainya keluarga harmonis dan masyarakat yang maju.

  Tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam membangun bangsa. Sebagai pendidik generasi penerus, penggerak perubahan sosial, dan motor penggerak ekonomi, perempuan menjadi fondasi bagi keluarga yang harmonis dan masyarakat yang maju.

Pemberdayaan perempuan bukan hanya soal memberikan hak, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk berkarya, berkontribusi, dan memimpin di berbagai sektor. Ketika perempuan diberikan ruang untuk berkembang, mereka mampu menghadirkan solusi, membawa perubahan, dan mempercepat kemajuan bangsa.

  Mari jadikan momentum ini sebagai pengingat untuk mendukung perempuan dalam segala aspek kehidupan, sehingga visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk perempuan yang berdaya.

 

Pertanyaan

1. Kapan Hari Ibu pertama kali diperingati di Indonesia dan berdasarkan keputusan apa?

2. Mengapa tanggal 22 Desember dipilih sebagai Hari Ibu di Indonesia?

3. Jelaskan makna tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045."

4. Apa tujuan utama dari Kongres Perempuan Indonesia pertama yang diadakan pada tahun 1928?

5. Apa saja keputusan yang dihasilkan dari Kongres Perempuan Indonesia pertama?

6. Bagaimana peran perempuan dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa menurut artikel ini?

 

 

 

Senin, 28 Oktober 2024

Pemaknaan Hari Sumpah Pemuda 2024

 “Maju Bersama Indonesia Raya”

oleh EL. Kurnia Sulistya Dewi, S.Pd., M.Pd.


Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-96, tema nasional yang diusung adalah “Maju Bersama Indonesia Raya.” Sebelum kita membahas makna atau bagaimana cara memaknai tema yang ada, mari kita melihat kembali isi naskah Sumpah Pemuda.





Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. 

Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. 

Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.


Itu adalah bunyi dari naskah yang telah diikrarkan pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. 




Sumpah Pemuda adalah sebuah momen bersejarah dalam perjalanan bangsa ini, yang telah mempersatukan pemuda-pemudi dari berbagai suku, agama, dan budaya, untuk satu tujuan yang agung: persatuan dan kemerdekaan Indonesia. 

Dari isi Sumpah Pemuda, pemuda-pemudi Indonesia diajak untuk mencintai Tanah Air Indonesia, menjaga dan merawat persatuan sebagai sebuah bangsa, serta menjunjung penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. 

Kita perlu bertanya kepada diri kita masing-masing, apakah kita benar-benar putra dan putri bangsa Indonesia yang bertumpah darah satu, tanah Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia dengan cara menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar? Sebagaimana kita ketahui, bahwa seiring berkembangnya zaman, penggunaan bahasa Indonesia yang baku semakin pudar. Kita berada di zaman di mana kita merasa canggung jika menggunakan bahasa Indonesia baku. Bahasa yang kita gunakan pun sering tidak sesuai dengan kaidah bahasa. Padahal, bahasa adalah identitas bangsa yang menjadi salah satu penghargaan bagi negara ini. Salah satu penyebab pudarnya penggunaan bahasa Indonesia yang baku adalah adanya pengaruh dari bahasa luar atau modernisasi.

Tahun ini, tema yang diangkat mengajak pemuda-pemudi Indonesia untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air, demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal sederhana yang bisa kita lakukan dan wujud nyatakan adalah dengan berbahasa Indonesia yang baku baik dalam bahasa lisan maupun tulisan. Sekolah adalah tempat yang sangat strategis untuk mewujudnyatakan hal tersebut. 



Guru memiliki peran yang sangat penting dalam mengajak dan memotivasi seluruh warga sekolah untuk berbahasa Indonesia yang baku. Diperlukan kesadaran seluruh warga sekolah untuk berbahasa Indonesia baku ketika berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan terutama dalam hal-hal yang sederhana bukan karena adanya ketentuan hari berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan dari semuanya itu, hal yang terpenting tidak hanya berhenti pada ajakan, motivasi, dan kesadaran saja, kawalan yang konsistenlah yang akan benar-benar membuat semuanya menjadi nyata. Mari kita mulai dari hal yang sederhana dan bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar demi Maju Bersama Indonesia Raya.


Pertanyaan wajib:

Sebutkan satu kesalahan bahasa Indonesia yang sering dijumpai dalam percakapan sehari-hari (kata/frasa/kalimat). Jawaban tidak boleh sama. 


Pertanyaan pilihan: 

  1. Kapan pertama kali Sumpah Pemuda diikrarkan?

  2. Sebutkan isi Sumpah Pemuda!

  3. Apa tema Sumpah Pemuda 2024?

  4. Apa makna tema Sumpah Pemuda 2024?

  5. Mengapa penggunaan bahasa Indonesia yang baku semakin memudar?

  6. Bagaimana cara memaknai Sumpah Pemuda di sekolah?

  7. Bagaimana peran guru dalam mewujudkan kesadaran dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar?

  8. Sebutkan contoh konkret lain dalam mewujudkan Sumpah Pemuda!







Senin, 09 September 2024

Pemaknaan Hari Olahraga Nasional 2024

 


Pemaknaan Hari Olahraga Nasional 2024

Tema :Pentingnya berolahraga: manfaat, pilihan waktu dan durasi berolahraga.

Penulis : Paris Siahaan, S. Th., MM



Berolahraga, Sehat, dan Berprestasi

Salam olahraga. Sudahkah Anda berolahraga hari ini? Jika pertanyaan ini ditanyakan kepada kita semua, pasti akan banyak dan beragam jawabannya. Ada yang menjawab, “tentu saja, sudah”, “belum sempat”, “tidak ada waktu”, dan tidak sedikit dari kita akan melewatkan bahkan mengabaikan pertanyaan ini. 

Untuk itu, hari ini kita akan banyak menerima kenyataan yang tidak bisa dipungkiri, bahwa banyak di antara kita yang tidak menyadari pentingnya berolahraga. Mungkin kita punya banyak alasan untuk tidak berolahraga, misalnya tidak punya waktu, sibuk, dan adanya asumsi saat ini, berolahraga harus dilengkapi dengan pakaian olahraga, sepatu, dan perlengkapan lain yang bagus dan keren

Oleh karena itu sebelum membahas pentingnya olahraga bagi kesehatan kita, mari kita mulai dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang kita peringati tepat hari ini, 9 September 2024.   

Hari Olahraga Nasional di Indonesia ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden No. 67 tahun 1985 tentang Hari Olahraga Nasional. Tahun ini adalah peringatan Haornas yang ke-41. Haornas menjadi sebuah pengingat bagi masyarakat Indonesia secara umum dan untuk diri kita sendiri secara khusus, bahwa berolahraga itu sangat penting. Agar kita lebih paham apa makna Haornas, mari kita simak ulasan berikut. 



  1. Sejarah Hari Olahraga Nasional

Penetapan Haornas berkaitan dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama yang berlangsung pada 9-12 September 1948 di Kota Solo, Jawa Tengah. Saat itu PON I diadakan karena atlet Indonesia tidak bisa berpartisipasi dalam Olimpiade XIV/1948 di London, Inggris karena Indonesia belum diakui secara internasional dan tentu saja paspor para atlet Indonesia tidak diakui oleh pemerintah Inggris. Akhirnya, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) memutuskan untuk menyelenggarakan kompetisi olahraga dalam negeri yang dikenal sebagai Pekan Olahraga Nasional. PON I disambut dengan antusias oleh 600 atlet yang berkompetisi dalam 9 cabang olahraga. 

Kemudian, 37 tahun setelah PON I, Presiden Soeharto menetapkan tanggal pelaksanaan PON I sebagai Hari Olahraga Nasional melalui Keputusan Presiden No. 67 Tahun 1985, yaitu 9 September. 

  1. Tema Hari Olahraga Nasional

Kemenpora RI menetapkan tema yang berbeda untuk memperingati Hari Olahraga Nasional 2024. Karena pada bulan September 2024, tepatnya 9 – 20 September 2024 bersamaan dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON XXI) Aceh-Sumut. Peringatan Hari Olahraga Nasional XLI Tahun 2024, mengusung tema  "Ayo Berolahraga: Bersatu Kita Juara."

Melalui tema ini, diharapkan Hari Olahraga Nasional menjadi momentum untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam olahraga dan kebugaran menuju Indonesia sehat, serta mencetak atlet berprestasi dunia.


Dengan adanya penetapan Haornas oleh Pemerintah, hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah serius dan sangat memperhatikan kesehatan masyarakat. Selain itu, masyarakat perlu mengetahui manfaat olahraga dan adanya kesadaran masyarakat Indonesia pentingnya hidup sehat agar semakin berkualitas.

 

Mari kita kembali ke topik utama yang akan kita bahas, apa manfaat olahraga bagi kesehatan fisik dan mental kita. 

  1. Manfaat berolahraga dengan teratur

Olahraga merupakan salah satu cara paling praktis dan sederhana untuk menjaga kesehatan tubuh, tetapi kerap kali diabaikan. Padahal, manfaat olahraga dan aktif bergerak secara rutin dapat membuat tubuh lebih bugar sehingga kesehatan Anda pun tetap terjaga. Beragam manfaat olahraga bagi kesehatan tubuh dan untuk kesehatan mental, yaitu.

  1. Meningkatkan daya tahan atau stamina tubuh sehingga tidak mudah sakit. 

  2. Menjaga berat badan tetap ideal.

  3. Menumbuhkan rasa percaya diri.

  4. Memperbaiki suasana hati.

  5. Tidur lebih nyenyak dan berkualitas.

  6. Menjaga tekanan darah dan gula darah tetap stabil.

  7. Menjaga tubuh tetap bugar dan kuat saat lanjut usia.

  1. Kapan waktu yang tepat berolahraga.

Belum ada penelitian khusus yang menjelaskan tentang waktu yang tepat untuk berolahraga karena setiap orang memiliki ritme sirkadian tubuh yang berbeda. Ritme sirkadian adalah ritme yang mengatur keadaan fisik, mental, dan perilaku seseorang dalam 24 jam. Seseorang bisa saja merasa lebih energetik dan lebih kuat untuk berolahraga di sore hari dibandingkan dengan pagi hari, begitu juga sebaliknya. Anda bisa menentukan satu waktu yang tepat untuk olahraga sesuai dengan ritme sirkadian tubuh dan kenyamanan Anda dalam melakukannya.

  1. Berapa durasi ideal dalam melakukan aktivitas berolahraga 

  1. Secara umum, orang dewasa berusia 19–64 tahun disarankan untuk berolahraga sekitar 150 menit per minggu atau 30 menit per hari. Jika tidak sempat berolahraga selama 30 menit, Anda bisa membaginya menjadi 2 sesi per hari, misalnya 15 menit di pagi hari dan 15 menit di sore hari. 

  2. Jika Anda tidak terbiasa berolahraga dan kurang aktif bergerak, cobalah lakukan olahraga secara bertahap. Anda bisa memulainya dengan olahraga yang sederhana dan ringan, misalnya berjalan santai atau naik-turun tangga. 

  3. Saat tubuh sudah mulai terbiasa, Anda bisa meningkatkan intensitas dan waktu olahraga sesuai kemampuan tubuh. Olahraga secara rutin baik dilakukan untuk orang yang sehat dan memiliki kondisi medis tertentu. 

  4. Namun, agar lebih aman, orang dengan kondisi medis tertentu disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter guna memastikan jenis olahraga yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan fisik Anda. Dengan demikian, manfaat olahraga pun dapat diperoleh secara maksimal.

Berolahraga sangat penting bagi kita, kapan pun itu, akan lebih bermanfaat daripada tidak berolahraga sama sekali. Jadi sebenarnya, tidak perlu terlalu pusing memikirkan waktu yang tepat untuk olahraga.


Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa,

  1. Haornas bukan semata-mata peringatan dan gerakan untuk berolahraga tetapi sangat penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia dalam mencapai prestasi olahraga.

  2. Olahraga sangat bermanfaat bagi manusia, baik untuk kesehatan fisik, maupun kesehatan mental

  3. Berolahraga tidak terikat dengan waktu dan tempat dan jenis olahraga.


Referensi: 

  1. detikcom (2024), Hari Olahraga Nasional 2024: Sejarah, Tema, Ucapan, dan Twibbonnya

Diakses pada 7 September 2024 dari: https://docs.google.com/document/d/1ThUl4sCxvBXoNInEwIsAzbxyOHkO-v77hHCZFUUyXIw/edit

  1. Alodokter (2024), 14 Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Fisik dan Mental. 

Diakses pada 7 September 2024 dari: https://www.alodokter.com/beragam-manfaat-olahraga

  1. Alodokter (2020), Inilah Waktu yang Tepat untuk Berolahraga.

Diakses pada 7 September 2024 dari: https://www.alodokter.com/pagi-dan-sore-sama-sama-waktu-yang-tepat-untuk-olahraga


Pertanyaan

  1. Jelaskan latar belakang lahirnya Pekan Olahraga Nasional.

  2. Jelaskan mengapa Indonesia tidak diizinkan mengirim atlet-atletnya mengikuti Olimpiade XIV/1948 di London, Inggris.

  3. Sebutkan peraturan pemerintah yang mengatur penetapan 9 September sebagai Haornas.

  4. Berdasarkan uraian di atas, apa saja yang membuat seseorang tidak berolahraga.

  5. Sebutkan menurut pendapatmu, hal-hal  yang membuatmu tidak berolahraga.

  6. Selain manfaat olahraga yang sudah diuraikan di atas, menurut pendapatmu sendiri apa manfaat berolahraga.

  7. Menurut pendapatmu, kapan waktu yang tepat untuk berolahraga.

  8. Tuliskan satu kalimat ajakan untuk menggelorakan semangat berolahraga

Sabtu, 17 Agustus 2024

Menjawab Tantangan Peserta Didik yang “Tersesat” dalam Arus Globalisasi

 

Menjawab Tantangan Peserta Didik yang “Tersesat” dalam Arus Globalisasi

Prabawati Suryaningrum, M. Pd.



            Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia adalah peristiwa penting bagi seluruh masyarakat. Momen ini tidak hanya menjadi wujud rasa syukur dan sukacita yang menggelorakan semangat juang dalam mengisi kemerdekaan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk merefleksi sejarah perjuangan bangsa. Selain itu, peringatan HUT RI menjadi peluang emas untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada peserta didik. Dalam konteks pendidikan, hal ini sejalan dengan tema Sekolah Regina Caeli pada First Day Going to School, yaitu "Unggul Karakterku, Dahsyat Prestasiku." Tema ini mengingatkan kita bahwa pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang bagaimana karakter unggul yang positif dapat dibentuk dan diwujudkan dalam pencapaian prestasi.

            Generasi sekarang ini ibarat generasi yang “tersesat” di hutan belantara, di mana nilai-nilai karakter “berserakan” tanpa arah yang jelas. Mereka tumbuh dalam era yang dipenuhi informasi dan teknologi, namun sering kali kehilangan “kompas” moral yang seharusnya membimbing mereka. Mereka rentan terjebak dalam arus budaya instan yang memprioritaskan kepuasan sementara dibandingkan prinsip hidup yang kokoh.




Dalam situasi yang mengkhawatirkan ini, menjadi tugas mendesak bagi pendidikan baik di sekolah maupun di rumah untuk kembali menanamkan dan mengokohkan nilai-nilai sebagai landasan hidup mereka. Di sinilah orang tua dan Sekolah saling bersinergi untuk menanamkan nilai tersebut. Nilai yang relevan untuk diunggulkan dan sekaligus menjadi highlight SMP Regina Caeli dan harus dimiliki peserta didik untuk menjawab tantangan tersebut adalah ketekunan. Ketekunan yaitu daya tahan peserta didik berkonsentrasi dalam satu satuan waktu yang proporsional. Nilai inilah diharapkan menjadi cikal bakal kesuksesan peserta didik sebagai pemimpin dan pembaharu dunia yang lebih bermartabat di masa depan.

Ketekunan dapat diajarkan melalui berbagai kegiatan yang menuntut konsistensi dan usaha berkelanjutan melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari di rumah, contohya:

1.    Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan aktivitas.

2.    Terbiasa memimpin doa sebelum dan sesudah makan.

3.    Tahan berkonsentrasi belajar selama 60 menit.

4.    Menyiapkan semua perlengkapan sekolah, buku belajar, tugas di malam sebelum tidur.

5.    Merapikan tempat tidur setiap pagi.

6.    Membantu memasak atau menyiapkan makanan.

7.    Menjaga kebersihan rumah secara konsisten, seperti menyapu, mencuci piring,  membersihkan meja.

8.    Berlatih secara konsisten berkaitan dengan hobi seperti bermain alat musik, menggambar, atau menulis, renang.

Konsistensi dalam melatih keterampilan ini membantu peserta didik memahami pentingnya usaha berkelanjutan dalam mencapai tujuan. Peserta didik diajarkan untuk konsisten mengikuti jadwal harian. Tindakan inilah yang akan membantu mereka dalam membangun disiplin, ketekunan, dan kegigihan. Melalui kegiatan ini, peserta didik belajar bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah, tetapi melalui usaha yang gigih dan berkelanjutan.

            Peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia di SMP Regina Caeli ini bukan sekadar refleksi sejarah, tetapi juga momen untuk memperkuat pendidikan karakter peserta didik, selaras dengan tema "Unggul Karakterku, Dahsyat Prestasiku." Ketekunan dijadikan fokus utama karena ketekunan merupakan salah satu kunci kesuksesan masa depan. Nilai-nilai ini akan menjadi fondasi kuat bagi peserta didik untuk meraih kesuksesan sesuai dengan semangat perjuangan para pahlawan yang telah membangun bangsa ini dengan gigih dan mandiri. Melalui kegiatan ini, peserta didik diajarkan bahwa kesuksesan dicapai melalui usaha yang gigih dan konsisten.